Kiss FM Medan – Intramuros disebut sebagai kota Manila tertua pada masa itu, namun ada satu bangunan berupa benteng yang runtuh di utara kota Walled Intramuros dekat muara Sungai Pasig bernama Fort Santiago yang kini menjadi tujuan wisata mancanegara. Dibangun pada akhir 1500-an sebagai bangunan basis pemerintahan Spanyol di ujung Timur.

Selama berabad-abad, Fort Santiago memiliki reputasi yang menakutkan di kalangan orang Filipina – pahlawan nasional Filipina Jose Rizal dipenjarakan di sini segera sebelum eksekusinya, dan Jepang membantai ribuan orang di sini selama masa pendudukan mereka yang pendek namun brutal pada tahun 1940-an.

 

Setelah kehancuran total di tangan orang-orang Amerika selama Perang Dunia II dan setelah beberapa dekade diabaikan, Fort Santiago sekarang perlahan-lahan hidup kembali. Meja tiket untuk masuk ke dalam Fort Santiago berada di gerbang alun-alun taman besar yang disebut Plaza Moriones.

Setelah masuk dari gerbang, pengunjung akan melewati parit besar menuju sebuah pintu, terdapat dua pintu di sini untuk masuk ke wilayah Fort Santiago sebenarnya. Di pintu ini terdapat relief yang menggambarkan St. James menghancurkan umat Islam di bawah kuku kudanya, para penakluk Spanyol mengalahkan penduduk asli Muslim untuk mendapatkan tempat di Fort Santiago dalam sebuah pertempuran yang mereka picu sendiri.

Fort Santiago Membawamu Kembali Ke Masa Lalu

Fort Santiago berjarak 8 menit berjalan kaki dari Manila Cathedral, wisatawan harus menyeberangi Soriano Avenue, melewati jalan General Luna ke ujung paling utara hingga bertemu dengan jalan Santa Clara. Dari sini pintu masuk ke Fort Santiago sudah terlihat. Biaya masuk ke dalam Fort Santiago sebesar PHP 100 (sekitar $ 2,10).

Benteng ini buka setiap hari dalam seminggu – dari hari Selasa hingga Minggu, para tamu dapat masuk dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore, dengan istirahat satu jam pada jam 12 siang. Pada hari Senin, Fort hanya buka dari jam 1 siang hingga jam 5 sore.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here