Kiss FM Medan – Dilansir AP, Starbucks berupaya menghilangkan cangkir sekali pakai pada tahun 2030. Sebagai pengganti cangkir kertas putih dengan logo sirine hijau, toko tersebut ingin memperkenalkan cangkir yang dapat digunakan kembali. Konsep tersebut sudah diuji di beberapa lokasi.

Alasan perubahan besar itu? Keberlanjutan.

Pada akhir tahun 2020, Starbucks mengumumkan inisiatif Planet Positif, “komitmen multi-dekade untuk mengurangi jejak karbon, air, dan limbah hingga setengahnya pada tahun 2030.” Sebagai bagian dari komitmen tersebut, salah satu tujuannya adalah beralih dari barang sekali pakai ke kemasan yang dapat digunakan kembali.

Starbucks menekankan bahwa cangkir yang dapat digunakan kembali akan tetap memamerkan tampilan khasnya.

“Visi kami untuk cangkir masa depan—dan Cawan Suci kami, jika Anda mau—adalah bahwa cangkir tersebut masih memiliki simbol ikonik di atasnya. Ini seperti cangkir yang dapat digunakan kembali,” Michael Kobori, kepala keberlanjutan di Starbucks, berbagi dengan AP.

Seperti diberitakan Fortune, tahun lalu hanya 1,2 persen penjualannya berasal dari produk yang dapat digunakan kembali. Dan beberapa orang telah menyatakan ketidakpastiannya mengenai peralihan dari cangkir Starbucks sekali pakai ke cangkir Starbucks yang dapat digunakan kembali.

“Di luar beberapa wilayah Metro, saya tidak melihat hal ini terjadi. Kebanyakan orang menginginkan kenyamanan, dan menghindari kerumitan,” kata salah satu orang di X (sebelumnya Twitter).

“Mengumpulkan, mengangkut, dan mencuci gelas lebih berbahaya bagi lingkungan (mahal) dibandingkan membuat gelas kertas baru dan mengirimkannya. Alasan yang sama adalah mengapa soda tidak lagi ada dalam botol kaca,” tambah pengguna lain.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here