Kiss FM Medan – Demi mendalami peran orang yang mengalami disabilitas di film remake “Miracle In Cell No.7” Vino sampe ke 3 orang psikiater. Mendalami peran untuk sebuah film itu memang another level buat mereka yang bener-bener pengen pesan dari filmnya sampe ke hati penonton.
Nggak jarang ada artis atau aktor yang bela-belain kursus naik motor demi bisa bawa motor mirip karakter yang diperankannya. Vino G Bastian juga gitu.
Tujuannya ternyata makin paham gimana jadi orang disabilitas dan permasalahan yang bakal dihadapin nanti. Vino bahkan ketemu langsung dengan orang yang memiliki disabilitas sama dengan yang bakal diperankannya.
Dari riset ini, Vino malah semakin terbuka pikirannya kalau tuhan maha adil dengan menciptakan manusia itu sesuai dengan kodratnya.
Sinopsis Miracle In Cell No.7
DODO ROZAK (Vino G. Bastian) hanya ingin menjadi ayah yang baik bagi anaknya, KARTIKA (Graciella Abigail / Mawar De Jongh), sekalipun dia hanyalah pria dengan kecerdasan terbatas, bertingkah dan berperilaku seperti anak-anak. Pada kenyataannya, justru Kartika yang lebih sering menjaga dan merawat ayahnya.
Tapi keduanya hidup bahagia. Kartika bangga pada ayahnya yang berjualan balon sehari-harinya. Tapi kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama ketika keduanya harus dipisahkan. Dodo ditangkap atas tuduhan memperkosa dan membunuh gadis kecil bernama Melati.
Dodo dimasukkan ke penjara, dimasukkan dalam sel No.7 yang dihuni oleh napi-napi beringas lainnya (Indro Warkop, Tora Sudiro, Bryan Domani, Indra Jegel, Rigen) Setelah berbagai peristiwa yang dialami Dodo di penjara, Dodo berhasil mendapatkan bantuan untuk menyelundupkan Kartika ke dalam selnya. Kedekatan Dodo dan Kartika menularkan kebahagiaan bagi napi dan sipir di Penjara. Mereka mulai ragu apakah pria penyayang seperti Dodo, tega membunuh Melati.
BTW, banyak yang bilang kalau nonton film ini wajib bawa tisu. Kak mimin nonton yang versi Korea aja sampe sesegukan kok. Gimana lagi kalau ceritanya di-remake versi Indonesia dan relate sama kehidupan kita?