Kiss FM Medan — Justin Bieber membagikan pesan yang sangat pribadi tentang perjalanan penyembuhan emosionalnya lewat unggahan Instagram pada malam Natal (24 Desember 2025). Dalam sebuah refleksi panjang yang ia beri judul “A Message”, penyanyi global ini mengungkapkan sisi terdalam dari pengalaman hidupnya di industri musik — termasuk tekanan, luka batin, dan akhirnya proses penyembuhan yang ia jalani secara spiritual.
Bieber, yang pertama kali dikenal sebagai artis remaja sejak 2008, menuliskan bahwa ia tumbuh dalam sistem yang menghargai bakatnya, tetapi tidak selalu melindungi jiwanya. Ia mengakui pernah merasa “digunakan, tergesa-gesa, dan dibentuk menjadi sesuatu yang bukan sepenuhnya pilihannya sendiri,” serta menyatakan bahwa tekanan tersebut meninggalkan luka yang tidak terlihat saat ia tampil di atas panggung.



Dalam catatan itu, ia membahas bagaimana ia membawa rasa marah dan pertanyaan kepada Tuhan, namun akhirnya menemukan penyembuhan dan kekuatan lewat imannya. Bieber menekankan bahwa memberikan pengampunan bukan berarti meniadakan apa yang pernah terjadi, melainkan membebaskan dirinya dari kepahitan. Ia menegaskan bahwa ia kini berbicara sebagai seseorang yang “dipulihkan,” bukan sebagai korban yang masih terluka.
Walaupun ia mengakui pengaruh negatif yang pernah dirasakannya, Pelantun “Yummy” itu juga menyatakan bahwa ia tidak ingin “membakar industri musik.” Sebaliknya, ia mengharapkan transformasi yang membuat industri tersebut menjadi lebih aman, lebih jujur, dan lebih manusiawi bagi generasi artis yang akan datang.
Unggahan itu disertai beberapa swafoto dan foto halaman catatan, yang menunjukkan momen reflektif Bieber antara perayaan Natal, imannya, dan hubungan keluarganya. Pesan ini dipuji banyak penggemar sebagai salah satu pernyataan paling tulus dalam karier Bieber, menunjukkan sisi rapuh dan kuatnya di luar panggung.












