Kiss FM Medan – Istilah baru kembali muncul untuk menggambarkan tipe kepribadian di era digital: textrovert. Kata ini merujuk pada seseorang yang terlihat ramah, humoris, dan ekspresif saat berkomunikasi lewat pesan teks, namun lebih pendiam atau pemalu ketika berinteraksi secara langsung.
Fenomena ini banyak ditemui di zaman sekarang, di mana komunikasi digital menjadi bagian besar dari kehidupan sehari-hari. Seorang textrovert biasanya merasa lebih mudah mengungkapkan pikiran dan perasaan lewat chat. Alasannya sederhana: mereka memiliki waktu untuk memikirkan jawaban, memilih kata yang tepat, dan menyusun pesan dengan rapi—sesuatu yang sulit dilakukan saat percakapan tatap muka yang serba spontan.
Di sisi lain, saat berada di situasi offline, mereka bisa merasa tertekan oleh tuntutan untuk merespons cepat atau canggung menghadapi kontak mata langsung. Akibatnya, persona mereka di dunia nyata bisa terasa sangat berbeda dengan di dunia digital.
Textrovert bukan berarti seseorang tidak pandai bersosialisasi. Justru, banyak textrovert yang punya kemampuan komunikasi tulis yang luar biasa, membuat mereka tampak lebih percaya diri dan menghibur di chat. Namun, perbedaan “kepribadian online” dan “kepribadian offline” inilah yang menjadi ciri khasnya.
Fenomena ini juga menjadi pengingat bahwa media sosial dan chat hanyalah salah satu sisi dari seseorang. Apa yang kita lihat lewat teks bisa saja berbeda dari yang kita temui secara langsung.
Jadi, kalau kamu merasa super aktif di grup WhatsApp tapi jadi pendiam saat kumpul, mungkin kamu termasuk textrovert. Dan itu nggak masalah—cara setiap orang bersosialisasi memang berbeda-beda.












