Kiss FM Medan – Di balik istilah FOMO (fear of missing out) yang ditujukan untuk orang-orang yang ngikutin tren lagi viral ternyata banyak juga orang-orang yang nggak peduli sama tren itu. Mereka golongan orang-orang yang santuy aja sama hal-hal viral dan bodo amat nggak ikut-ikutan.
Istilah buat orang-orang yang seperti ini adalah JOMO (Joy of Missing Out)
Sebagian berpendapat Jadi JOMO lebih enak, bisa memanage yang benar-benar kebutuhan, bukan gengsi apalagi ikut-ikutan. It’s okay jadi FOMO, yg jadi masalah kalo sampe maksain diri kayak maksain kemampuan financial buat ngikut trend padahal gak ada urgensinya.
FOMO biasanya datang dengan pandangan bahwa apa yang orang lain miliki lebih baik dari apa yang kamu punya. Itu berbeda dengan JOMO yang fokus pada rasa cukup atas apa yang kamu punya hari ini.
Misalnya, si A baru saja naik jabatan. Sementara itu, si B baru pulang dari liburan ke luar negeri. Si C baru saja melahirkan anak kembar.
Lalu, si D merasa takut tertinggal atas pencapaian A, B, dan C. Dapat disimpulkan, D merasa FOMO.
Sementara itu, JOMO adalah penekanan rasa cukup atas apa yang kamu punya. Otomatis, kamu akan selalu merasa cukup.
Tentu saja, merasa cukup tak berarti kamu berhenti mengejar cita-cita atau tak berusaha menjadi lebih baik. Kamu tetap melakukan keduanya, namun merasa cukup dengan apa yang sudah ada saat ini.
Kamu golongan orang yang mana nih?











