Kiss FM Medan – Nama Timo Scheunemann belakangan semakin banyak dibicarakan, terutama setelah dirinya dipercaya menjadi pelatih timnas U-16 putri Indonesia. Sosok berdarah Jerman–Indonesia ini punya keunikan tersendiri yang membuatnya begitu dekat dengan para pemain muda: ia fasih berbahasa Indonesia sekaligus bahasa Jawa.
Timo lahir dan besar di Malang, Jawa Timur. Sejak kecil, ia tumbuh dalam lingkungan yang kental dengan budaya Jawa, sehingga penggunaan bahasa Jawa sudah menjadi bagian alami dari kesehariannya. Tak hanya itu, penguasaan bahasa Indonesia yang baik membuat Timo mampu menjembatani komunikasi dengan pemain dari berbagai daerah.
Di lapangan, kemampuan bahasa ini menjadi nilai tambah. Saat memberi instruksi, Timo bisa menyampaikan arahan dengan cara yang mudah dipahami, kadang bahkan menggunakan bahasa Jawa untuk mencairkan suasana. Hal ini terbukti membuat para pemain lebih rileks, tidak canggung, dan lebih berani berinteraksi dengan pelatih.
Pendekatan yang hangat ini juga memperkuat chemistry di dalam tim. Pemain merasa dilibatkan secara personal, bukan hanya sebagai atlet, melainkan juga sebagai individu yang dihargai. Timo memahami betul bahwa membangun hubungan emosional dengan pemain remaja adalah kunci penting dalam membentuk mental juara.
Lebih dari sekadar pelatih, Timo Scheunemann menjadi contoh nyata bagaimana pemahaman budaya dan bahasa lokal bisa memberi dampak besar. Dalam dunia sepak bola modern, strategi dan taktik memang penting, tetapi kedekatan emosional dan komunikasi yang efektif sering kali menjadi pembeda.
Dengan kepiawaiannya memadukan profesionalisme ala Eropa dan kearifan lokal Indonesia, Coach Timo tak hanya membentuk tim yang tangguh, tapi juga mengajarkan arti kebersamaan. Kehadirannya di timnas U-16 putri Indonesia diharapkan mampu melahirkan generasi pesepak bola muda yang percaya diri, solid, dan siap bersaing di level internasional.
