Kiss FM Medan  — YouTube secara resmi mengumumkan akan menghentikan kontribusi data streaming mereka ke Billboard mulai 16 Januari 2026. Dengan keputusan ini, jumlah penayangan video musik di YouTube tidak lagi berpengaruh terhadap posisi lagu dalam berbagai tangga lagu atau chart Billboard.

Langkah tersebut diambil setelah Billboard mengumumkan perubahan sistem perhitungan chart Billboard, di mana streaming berbasis langganan (Premium) akan memiliki bobot lebih besar dibandingkan streaming yang didukung iklan atau akun non-premium. Billboard menilai model tersebut lebih merepresentasikan nilai ekonomi industri musik saat ini.

Namun, YouTube memiliki pandangan berbeda. Dalam pernyataan resminya, platform milik Google itu menyebut bahwa formula Billboard dianggap usang dan tidak mencerminkan cara penggemar berinteraksi dengan musik di era digital. YouTube menegaskan bahwa jutaan pengguna non-premium memainkan peran besar dalam membangun popularitas lagu dan artis di seluruh dunia.

“Setiap akun penggemar penting dan setiap pemutaran harus dihitung,” tulis YouTube. Mereka menyatakan hanya meminta agar setiap streaming — baik berbasis langganan maupun iklan — diperhitungkan secara setara.

YouTube juga mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil setelah lebih dari satu dekade kemitraan dengan Billboard serta diskusi panjang yang tidak menghasilkan perubahan berarti dalam sistem penilaian chart. Karena tidak tercapai kesepakatan, YouTube memilih untuk menarik diri sepenuhnya.

Ke depan, absennya data YouTube diprediksi akan membawa dampak signifikan bagi industri musik global. Chart Billboard kemungkinan akan lebih didominasi oleh platform streaming berbayar, sementara peran YouTube sebagai salah satu media utama penemuan musik dunia tidak lagi tercermin dalam tangga lagu resmi.Keputusan ini pun memicu perdebatan baru: apakah chart musik masih merepresentasikan selera mayoritas pendengar, atau hanya perilaku pengguna premium?