Kiss FM Medan – Ajang bergengsi Cannes Festival 2025 jadi momen spesial buat dunia perfilman Indonesia. Tahun ini, produser Yulia Evina Bhara resmi terpilih sebagai juri di Semaine de la Critique, salah satu bagian penting dari Cannes yang fokus mendukung talenta film baru dari seluruh dunia.
Yulia duduk sejajar dengan tokoh-tokoh internasional seperti aktor peraih Oscar Daniel Kaluuya, filmmaker Spanyol Rodrigo Sorogoyen, jurnalis Maroko Jihane Bougrine, dan sinematografer Josée Deshaies. Ini jadi bukti nyata bahwa nama Indonesia makin diperhitungkan di panggung global.
Tapi nggak cuma jadi juri, Yulia juga datang ke Cannes Festival dengan membawa karya. Film berjudul RENOIR, yang ia produseri bareng Amerta Kusuma dari Kawankawan Media, ikut bersaing di kompetisi utama!
Film ini merupakan kolaborasi multinasional antara Jepang, Prancis, Singapura, Filipina, dan Indonesia. Disutradarai oleh Chie Hayakawa, film ini diproduksi oleh Loaded Films (Eiko Mizuno-Gray dan Jason Gray) dan membawa sentuhan kuat dari Asia Tenggara.
Kehadiran RENOIR di Cannes Festival bukan cuma pencapaian pribadi, tapi juga jadi kebanggaan bagi perfilman Indonesia. Di tengah kompetisi yang ketat, masuk ke seleksi utama festival ini adalah bentuk pengakuan internasional atas kualitas produksi dan cerita yang dibawa.
Yang menarik, Yulia memang dikenal konsisten dalam mendukung film-film dengan visi kuat dan keberanian menyuarakan perspektif yang berbeda. Lewat forum seperti Cannes Festival, ia membawa semangat kolaboratif dan identitas Asia ke mata dunia.
Semoga langkah ini bisa terus membuka jalan untuk sineas muda Indonesia lainnya. Karena kalau film lokal bisa bicara global, kita semua ikut menang.












