Kiss FM Medan – Halte Transjakarta Senen Sentral yang sempat rusak akibat aksi demo pada akhir Agustus lalu kini hadir dengan wajah baru. Tidak hanya direnovasi, halte ini juga resmi berganti nama menjadi Halte Jaga Jakarta setelah diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, pada Senin, 8 September.
Pramono menjelaskan bahwa perubahan nama ini bukan sekadar simbol, melainkan pengingat bagi seluruh warga untuk bersama-sama menjaga fasilitas umum. “Kita ingin memastikan bahwa setiap fasilitas publik bukan hanya untuk digunakan, tapi juga untuk dijaga. Vandalisme tidak boleh terulang kembali,” ujarnya.
Selain Halte Jaga Jakarta, halte lain yang berada tidak jauh dari lokasi, yakni Halte Senen Toyota Rangga, juga telah selesai direnovasi dan kembali beroperasi melayani masyarakat. Keduanya diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi penumpang Transjakarta serta memperbaiki citra ruang publik pasca kerusakan akibat kerusuhan.
Nama “Jaga Jakarta” sendiri diambil sebagai pesan moral. Pemerintah berharap masyarakat bisa lebih memiliki rasa tanggung jawab terhadap kota. Tidak hanya dengan menjaga fasilitas umum, tetapi juga melalui kebiasaan kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak merusak sarana transportasi, serta mendukung kebersihan dan keteraturan lingkungan sekitar.
Langkah ini disambut baik oleh sejumlah warga yang merasa bahwa fasilitas umum sering kali jadi korban dalam aksi massa. Dengan adanya renovasi dan penamaan ulang ini, publik berharap kesadaran kolektif dapat meningkat sehingga kasus vandalisme tidak terulang.
Renovasi halte ini juga menjadi simbol kebangkitan Jakarta sebagai kota yang terus bergerak maju, meski sempat diterpa kerusakan. Ke depannya, pemerintah berencana memperluas kampanye serupa agar masyarakat semakin peduli dan merasa memiliki kota yang ditinggali.
Halte Jaga Jakarta kini bukan hanya sekadar titik transit, tetapi juga pengingat penting bahwa kota akan lebih baik jika semua warganya ikut menjaga.












