Kiss FM Medan – Viral di media sosial, pembangunan lift setinggi 182 meter di kawasan wisata Pantai Kelingking, Nusa Penida, Bali, menuai reaksi beragam dari publik. Dalam video yang beredar, terlihat crane besar berdiri di tepi tebing yang selama ini dikenal dengan pemandangan laut biru dan formasi batu karang berbentuk kepala T-Rex.

Lift tersebut direncanakan untuk mempermudah akses wisatawan menuju pantai yang berada jauh di bawah bukit curam. Proyek ini diklaim sebagai solusi atas medan ekstrem yang kerap menyulitkan pengunjung, terutama saat musim ramai.

@wonderful.penida

Apa pendapatmu tentang lif yang di bangun di kelingking beach?tulis di kolom komentar#nusapenida #penidaisland #kelingkingbeach

♬ Forever – ILLENIUM & Tom Grennan & Alna

Namun, muncul kekhawatiran bahwa pembangunan ini dapat merusak keaslian lanskap dan mengganggu ekosistem sekitar. Sejak pertama kali direncanakan pada 2023, proyek ini sudah memicu perdebatan antara pihak yang mendukung modernisasi wisata dan pihak yang ingin menjaga keaslian alam Nusa Penida.

Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus, menegaskan bahwa proyek pembangunan lift tersebut telah mengantongi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Ia juga mengingatkan agar semua pihak yang terlibat memastikan proses pembangunan sesuai regulasi dan memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan.

Sementara itu, di dunia maya, banyak warganet yang menilai proyek ini terlalu “mengintervensi” keindahan alami Nusa Penida. Beberapa menyebut pembangunan ini bisa membuat pesona Kelingking Beach kehilangan daya magisnya sebagai salah satu destinasi alam paling terkenal di dunia.

Perdebatan ini memperlihatkan dilema klasik Bali: antara kebutuhan untuk mengembangkan fasilitas pariwisata dan tanggung jawab menjaga warisan alamnya.