Kiss FM Medan – Fenomena FOMO alias Fear of Missing Out sudah lama dikenal dalam budaya populer. Istilah ini menggambarkan rasa takut seseorang ketika merasa ketinggalan tren, acara, atau percakapan penting. Namun, dalam musim kedua serial Wednesday (part 1), karakter ikonik Wednesday Addams memperkenalkan istilah baru yang langsung jadi bahan perbincangan: FOBI — Fear of Being Included.

Dalam salah satu dialognya, Wednesday dengan nada datar khasnya menyebut bahwa dirinya justru takut bila harus diikutkan dalam keramaian. Bagi sosok seunik Wednesday, bergabung dalam tren atau lingkaran sosial bukanlah sesuatu yang diinginkan. Sebaliknya, ia lebih nyaman berada di luar, mengamati dari kejauhan, dan menjaga jarak dari “kebisingan” sosial.

Menariknya, banyak penonton justru merasa relate. Di tengah budaya digital yang sering mendorong orang untuk selalu tampil, update, dan mengikuti tren, FOBI muncul sebagai representasi bagi mereka yang lebih suka tenang, introver, atau sekadar tidak tertarik untuk selalu ikut-ikutan.

Media internasional seperti NDTV bahkan menyoroti istilah ini sebagai bentuk counter culture yang merepresentasikan generasi muda yang mulai lelah dengan keterhubungan sosial tanpa henti. FOBI pun disebut bisa sejajar dengan istilah lain seperti JOMO (Joy of Missing Out), yang menekankan kebahagiaan dalam memilih untuk tidak ikut dalam arus besar.

Wednesday Addams sekali lagi membuktikan dirinya bukan sekadar karakter fiksi, melainkan ikon budaya yang mampu melahirkan istilah baru yang nyambung dengan realita sosial. Dengan humor gelap dan ketidakpeduliannya terhadap opini publik, Wednesday memberi suara bagi mereka yang merasa bahwa “tidak ikut serta” juga bisa jadi pilihan yang sah.

Jadi, kalau biasanya orang takut ketinggalan, Wednesday justru bangga dengan “ketidakikutsertaan”-nya. Pertanyaannya: kamu masih FOMO, atau mulai FOBI juga?