Kiss FM Medan – Senin 15 Januari 2018 kemarin, dunia musik internasional digemparkan atas kabar meninggalnya vokalis band The Cranberries, Dolores Oriordan (46) secara tiba-tiba.
Vokalis yang sudah menjadi warna dari band The Cranberries selama hampir 28 tahun itu akhirnya ditemukan meninggal dunia di sebuah hotel di London, Inggris. Wanita yang menggantikan vokalis awal The Cranberries, Niall Quinn pada tahun 1990 ini dikenal dengan suaranya yang bagus dan khas. Kepergian Dolores untuk selamanya ini ternyata meninggalkan 4 fakta yang mencengangkan. Berikut ulasannya.
Bukan di rumah, vokalis The Cranberries meninggal di sebuah hotel
Dolores memang ditemukan tak lagi bernyawa di hotel London Hilton, Inggris. Keterangan dari orang-orang di dekatnya Dolores berada di hotel tersebut untuk menginap selama di London karena akan menjalani sesi rekaman di London.
Polisi mengklaim penyebab kematian Dolores Oriordan
Polisi yang memeriksa jasad Dolores mengklaim kalau kematian Dolores merupakan sebuah kematian mendadak. Tidak ditemukan gejala stroke ataupun gejala-gejala lainnya di dalam tubuh Dolores. Vokalis The Cranberries meninggal tanpa meninggalkan tanda-tanda terlebih dahulu bahkan orang terdekat dan para member lainnya mengaku kaget akan kabar tersebut.
Sempat menghubungi teman lamanya
Dan Waite mengaku kalau Dolores sempat menghubunginya beberapa jam sebelum ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Kedua orang ini tidak berkomunikasi secara langsung, Dolores hanya meninggalkan pesan di telepon miliknya.
“Dolores meninggalkan pesan beberapa saat setelah tengah malam, menyebut bahwa ia sangat suka lagu ‘Zombie’ versi kelompok Bad Wolves. Ia juga menantikan bertemu denganku di studio untuk melakukan rekaman,” katanya. Nada suara Dolores ketika meninggalkan pesan suara dinyatakan Dan Waite kalau terdengar sangat bersemangat.
Pernah didiagnosis menderita depresi dan bipolar
Kekerasan yang ia alami di masa kecil menyebabkan ia mengalami masalah kesehatan mental, namun ketika bergabung bersama The Cranberries dan album Linger dan Dream menggebrak dunia, Dolores kemudian diketahui mengidap Superstar Syndrom (keadaan ingin dipuja di mana saja). Bisa jadi karena ia telah merasa diakui, dihargai dan diidolakan sementara saat kecil ia memiliki masalah kesehatan hingga dinyatakan mengidap depresi dan bipolar, maka ketika ia diidolakan oleh banyak orang kemudian jiwanya sangat mudah menderita berbagai gangguan dan akhirnya mengidap Superstar Syndrom.
Di 2013 Dolores mengaku pada awak media kalau ia kesulitan di dalam masa-masa membesarkan ketiga anaknya. Masa-masa membesarkan anak-anaknya semakin berat ia jalani karena ia selalu teringat akan kejadian dari kekerasan yang ia alami saat kecil.
Pada 2014 jiwanya terguncang saat mantan suaminya, Don Burton, manajer Duran-Duran menggugat cerai sesaat setelah Dolores ditahan karena terlibat dalam kasus penyerangan dalam pesawat.