Kiss FM Medan – Sudah 15 tahun sejak Lara Croft Tomb Raider: The Cradle of Life yang diperankan oleh Angelina Jolie 2003 silam. Kali ini giliran Alicia Vikander sebagai Lara Croft muda yang dengan berani mengungkap rahasia di balik hilangnya sang ayah.
Pencarian yang ia lakukan membawanya sampai ke pulau Yamatai, pulau yang belum dipetakan, tempat organisasi rahasia yang dikenal sebagai Trinity yang sudah menunggunya.
Tomb Raider akan mengeksplor perjalanan Croft, saat ia perlahan-lahan berkembang dari seorang gadis muda yang ceroboh menjadi petualang tanpa kenal lelah yang mencintai sejarah dari beberapa dekade yang lalu.
Fans penggemar seri ini menyadari kalau film ini tuh versi reboot dari game Tomb Raider series. Square Enix’s 2013 Tomb Raider dan sekuelnya yang rilis 2016 lalu, Rise of the Tomb Raider. Mulai dari kostum, desain, karakter, tempat, dan beberapa adegan aksi yang diambil dari kisah dalam dua game tersebut. Tapi, memang terlalu dini untuk mengatakan apakah studio telah membuat Croft seperti karakter dalam game atau tidak. Banyak film yang diangkat dari video game berhasil menyerupai estetikanya namun gagal ketika meletakkan substansi di belakangnya.
Contohnya film Assasin’s Creed dari video game Ubisoft, jika ada pihak yang paham untuk mengurai tentang sejarah dan juga latar belakang cerita maka harusnya itu dilakukan oleh sang perusahaan. Ketika set dan kostum didesain dengan sangat mirip dengan kisah dalam video gamenya, film ini akhirnya didera kritik karena ditulis dengan buruk dan lebih berfokus pada adegan aksi. Film ini tidak menjelaskan latar belakang mengenai set dan teknologi, bahkan karakter yang muncul juga tidak dijelaskan.
Itulah kelemahan yang dimiliki setiap film adaptasi dari video game. Mereka lebih berfokus pada tampilan yang mirip namun melupakan cerita yang berperan penting. Walaupun begitu, nggak semua seperti itu sih, film Tomb Raider nyatanya untuk film awal 2000an menjadi film yang dalem dan kompleks. FIlm ini akan tayang pada 15 Maret 2018.