Kiss FM Medan – Kurang tidur udah jadi “penyakit” sehari-hari buat banyak orang—entah karena kerjaan yang numpuk, tugas kuliah, atau sekadar kebablasan begadang. WHO bahkan menyebut kurang tidur sebagai ancaman kesehatan global karena bisa memicu banyak masalah serius: dari imunitas menurun sampai risiko penyakit jantung dan kematian dini.

🧠 Studi 13 Tahun dari Stockholm University

Nah, kabar baiknya datang dari Stockholm University. Peneliti di sana melakukan studi selama 13 tahun ke lebih dari 38.000 orang. Hasilnya cukup mengejutkan: mereka yang tidur lebih sedikit di hari kerja tapi tidur lebih lama di akhir pekan ternyata punya risiko kematian lebih rendah dibanding mereka yang kurang tidur terus-terusan sepanjang minggu.

Dengan kata lain, tidur balas dendam alias nambah jam tidur saat weekend bisa jadi semacam penyelamat tubuh—semacam cara alami untuk menutupi kekurangan tidur harian.

🛌 Kenapa Tidur Tambahan Itu Penting?

Tubuh kita punya “utang tidur” saat kita nggak istirahat cukup. Tidur tambahan di akhir pekan bisa membantu menyeimbangkan ritme sirkadian dan memperbaiki fungsi tubuh seperti sistem kekebalan, tekanan darah, hingga kesehatan otak. Jadi, rebahan panjang pas Sabtu-Minggu bukan cuma memanjakan diri, tapi juga penting buat pemulihan.

⚠️ Tapi Tetap Ada Batasannya

Meski tidur balas dendam punya manfaat, bukan berarti kita bebas begadang semaunya. Idealnya, pola tidur tetap stabil setiap hari. Kalau tidur weekday terlalu pendek lalu weekend terlalu panjang, bisa bikin jam biologis tubuh jadi kacau. Efek sampingnya bisa bikin kepala berat, mood swing, atau insomnia di malam Minggu.

✅ Kesimpulan: Rebahannya Ilmiah, Bukan Malas!

Tidur cukup tetap jadi yang terbaik. Tapi kalau realita memaksa kamu begadang di hari kerja, tidur ekstra di akhir pekan bisa jadi solusi sementara yang menyehatkan. Jadi, kalau ada yang nyinyir kamu bangun siang pas Minggu, tinggal bilang: “Gue lagi nyelamatin nyawa, bro. Ini sains, bukan mager.” 😎

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here