Kiss FM Medan – Minggu lalu, Synchronize Fest 2017 sukses digelar selama 3 hari berturut-turut dari mulai 6 hingga 8 Oktober 2017 di Gambir Expo, Kemayoran. Pagelaran akbar ini dihibur lebih dari 100 artis dan band dari berbagai genre dan generasi.
Kalau ditotal jumlah pengunjung yang memadati area Synchronize Fest tahun ini sebanyak 49.000 pengunjung dari berbagai usia dan strata ekonomi bahkan ada yang berasal dari daerah juga lho rekan sebaya. Bisa dibilang Synchronize Fest mampu menyatukan para pecinta musik dari berbagai latar belakang, dan kalangan mulai dari remaja, dewasa hingga orang tua. Hingga kaum difabel juga datang dan bersatu dalam keberagaman musik, musik Indonesia.
Highlight dari penyelenggaraan Synchronize Fest Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Jusuf Kalla turut hadir dihari pertama Synchronize Fest dalam pelaksanaan hitung mundur Asian Para Games 2018 sebagai salah satu program kerjasama dan bentuk dukungan Synchronize Fest kepada INAPGOC (Indonesia Asean Para Games Committee) serta kaum difabel dalam penyelenggaraan acaranya.
Kita pikir hanya bapak Jusuf Kalla yang menyambangi ternyata kunjungan mendadak dari bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo di hari kedua cukup membuat banyak orang terkejut sekaligus heboh. Pak Jokowi sempat menyaksikan penampilan dari Ebiet G Ade, Deadsquad dan Shaggydog. Tentu saja ini merupakan secercah harapan bagi pelaku industri musik Indonesia untuk mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Tua bukan berarti ditinggalkan buktinya apresiasi dan sambutan meriah diberikan pengunjung atas penampilan para legenda musik Indonesia, seperti Bob Tutupoly bersama Shadow Puppets, Benny Mustafa bersama Tuslah dan Ebiet G Ade.
“Ini adalah suatu kehormatan buat saya. Saya tidak menduga yang bersedia berkumpul di Synchronize Fest 2017 dan menyaksikan saya adalah anak-anak muda” ujar Ebiet G Ade dari atas panggung.
Bukan hanya sekedar menyaksikan penampilan dari para musis, booth-booth yang disediakan untuk ara sponsor juga dipadati oleh pengunjung yang terdiri dari record market, komunitas film, seni, clothing store hingga booth Hello Dangdut dari Badan Ekonomi Kreratif (BEKRAF) juga dipadati lho.
Secara keseluruhan jalannya acara berlangsung dengan sewajarnya tanpa ada pergesekan antar komunitas atau pecinta genre, dari sini kita bisa tahu bahwa Synchronize Fest telah menyatukan keberagaman menjadi sebuah keharmonisan dan melebur jadi satu dalam satu event bernama Synchronize Fest.
“Synchronize Fest adalah festival musik untuk semua dan dilandasi dari pergerakan semua element musik di tanah air. Disini, semua stakeholder musik tanah air mencoba membuat suatu festival yang tidak terlupakan dan kami berusaha maksimal untuk memuaskan penonton. sampai jumpa di Synchronize Fest 2018” Ujar M. Riza, Technical Director Synchronize Fest.
Walau kemeriahan serupa tidak ditemui di event-event tahun sebelumnya, namun tahun ini Synchronize Fest 2017 sangat pecah. Kita tunggu Synchronize Fest 2018! Sampai jumpa.