Kiss FM Medan – Seorang selebriti di Korea Selatan akan menghadapi cancel culture jika terbukti terlibat dalam skandal berbahaya seperti narkoba dan bullying. Imbasnya, apapun proyek yang mereka jalani, tidak akan laku bahkan beresiko diboikot oleh masyarakat Korea Selatan.
Inilah yang terjadi pada Penulis naskah Kim Poong yang frustasi dengan drama “History of Losers” yang terancam penayangannya karena dua pemeran utama drama ini terlibat skandal Bullying. Yaitu Song Hayoon dan Cho Byeong Kyu yang terlibat di masa sekolah dan akan mempengaruhi penayangan drama. Padahal drama History of Losers sudah selesai syuting sejak 2022 lalu dan sedang menunggu jadwal tayang.
Kasus Bullying Song Ha Yoon
JTBC melaporkan informasi dari dugaan korban bullying Song Ha Yoon di SMA. Meskipun tak menyebutkan nama Song Ha Yoon sebagai pelaku bullying, JTBC menggunakan fotonya yang telah diburamkan.
Menurut pengakuan ‘korban’, Song Ha Yoon melakukan kekerasan sebagai senior di tahun ketiga SMA. Bintang drama Korea Marry My Husband itu dikatakan meminta ‘korban’ datang ke sebuah taman dan menamparnya selama 90 menit.
Menyusul pengakuan ‘korban’, semakin banyak netizen Korea yang membenarkan tindakan kekerasan Song Ha Yoon semasa SMA. Song Ha Yoon disebut telah dikeluarkan dari sekolah karena kasus itu.
Kasus Bullying Cho Byung kyu
Mengutip sebuah laporan TV lokal pada tanggal 27 Juni, pejabat industri hiburan melaporkan bahwa seorang informan yang tinggal di Selandia Baru menolak untuk memenuhi permintaan polisi
Diketahui bahwa pelapor yang mengaku alumni korban kekerasan sekolah oleh Jo Byung Gyu masih tinggal di Selandia Baru.
Sebagai informasi, kecurigaan kekerasan sekolah terhadap Cho Byeong Gyu telah dimunculkan sejak 2018.
Kecurigaan kekerasan sekolah muncul kembali pada tahun 2021.
Penulis yang mengaku sebagai korban mengungkapkan bahwa Jo Byeong Gyu membuat lelucon cabul tentang wanita dan membicarakan ganja dengan teman-temannya.
Saat tuduhan itu mulai keluar dari banyak netizen, Jo Byeong Gyu sepenuhnya membantahnya dan meminta polisi untuk menyelidikinya.
Pada Februari 2021, pihak Cho Byeong Gyu mengumumkan bahwa mereka telah menerima Permintaan maaf dari seorang informan, namun kecurigaan itu tidak mereda.