Kiss FM Medan – Sultan Al Neyadi adalah seorang astronot Muslim kedua yang merayakan bulan Ramadhannya di luar angkasa.
Astronot dengan akun @astro_alneyadi rajin banget membagikan kegiatannya ke sosial media termasuk aktivitasnya sebagai astronot yang sedang berada di angkasa. Al Neyadi membagikan malam kedua Ramadhan di mana terjadi fenomena alam yang indah antara Bulan dan planet Venus yang berdekatan sambil mengucapkan selamat bulan Ramadhan.
Meski begitu, Al Neyadi tak menjalankan ibadah puasa selama bertugas di luar angkasa. Hal tersebut dikarenakan ia ingin fokus dalam misinya serta dikhawatirkan dapat membahayakan misi atau awak kapal lainnya, apabila tidak ada asupan makanan atau minuman yang masuk.
“Kami benar-benar diizinkan untuk makan makanan yang cukup dan untuk mencegah peningkatan kekurangan makanan atau nutrisi atau hidrasi,” ungkap Al Neyadi saat pra-penerbangan pada 25 Januari lalu.
Al Neyadi terbang ke angkasa sejak 2 Maret lalu menggunakan kapsul Dragon yang diangkut oleh roket Falcon 9 SpaceX.
Sebelumnya pada 2007 ada astronot Malaysia, Sheikh Muszaphar Shukor yang pergi ke luar angkasa dan melewati Ramadan di Stasiun Luar Angkasa.
Ketika itu, Dewan Fatwa Nasional Islam Malaysia mengeluarkan pedoman khusus untuk memandunya dan astronot Muslim lainnya di masa depan.
Dewan tersebut mengungkapkan Shukor bisa menunda puasanya sampai ia kembali ke Bumi, atau tetap berpuasa dengan zona waktu tempat ia diluncurkan.
Ia juga dibebaskan dari kewajiban berlutut saat Shalat, sebuah hal yang sulit karena bol gravitas, juga untuk menghadap ke arah Mekah ketika beribadah.
Astronot Muslim tidak lagi sedikit jumlahnya. Sejauh ini, termasuk Sultan Al Neyadi maka ada 11 astronot Muslim dari berbagai negara yang sempat mengangkasa.