Kiss FM Medan – China diketahui telah meluncurkan stasiun antariksa pertama mereka bernama Tiangong-1 pada 29 September 2011, atau sekitar 6 tahun silam. Stasiun antariksa dengan bobot 8,5 ton panjang 10,4 meter berdimeter 3,4 meter tersebut dinyatakan akan jatuh ke bumi pada April nanti. Namun dengan pergerakan bumi belum diketahui kapan dan di mana Tiangong-1 akan jatuh.

Thomas Djamaluddin sebagai Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) milik Indonesia mengatakan, Tiangong-1 baru bisa diprediksi lokasi jatuhnya apabila sudah berada di ketinggian sekitar 120 kilometer dari bumi.

“Akurasi prakiraan jatuhnya akan makin akurat setelah ketinggiannya mendekati 120 kilometer. Artinya, hanya beberapa jam sebelumnya,” ujar Thomas ketika dihubungi untuk klarifikasi.

Thomas juga menjelaskan apabila Tiangong-1 telah memasuki atmosfer bumi maka stasiun antariksa tersebut akan pecah dan sebagian besar pecahannya akan terbakar dan menyebar ratusan kilometer sepanjang jalur orbit. Pechan tersebut memiliki kemungkinan jatuh di wilayah berpenduduk sangatlah kecil, karena sebagian besar wilayah bumi tidak berpenghuni, yaitu sebagian besar terdiri dari lautan, gurun, dan hutan.

“Jadi, masyarakat tidak perlu cemas, namun tetap waspada. Kewaspadaan perlu ketika pada hari H kejatuhan objek antariksa tersebut ada warga melihat benda jatuh dari langit agar jangan menyentuhnya,” ujar Thomas yang dikutip dari blog pribadi miliknya.

Sependapat dengan penjelasan dari bapak Thomas, karena kita tidak tahu potensi bahaya sebesar apa yang dapat ditimbulkan dari pecahan tersebut yang menghantam bumi. Bisa jadi, sisa bahan bakar roket Hydrazine memiliki bahaya berupa racun.

Dihimbau kembali kepada warga apabila masyarakat melihat atau menemukan benda jatuh dari langit untuk segera melaporkan kepada aparat setempat yang nantinya akan diteruskan kepada LAPAN.

“LAPAN segera mengirimkan tim untuk evakuasi objek antariksa tersebut dan melakukan tindakan yang tepat bila ada potensi bahaya,” tambahnya.

Tiangong yang secara harafiah berarti ‘istana langit’ ini mengorbit sejak 2011 diketinggian sekitar 350 kilometer. Pada periode 2012-2013, Tiangong-1 pernah ditinggali astronot China.

Disebutkan, ketinggian orbitnya selalu dikontrol, terlihat dari riwayatnya. Tetapi sejak 2016, Tiangong-1 sudah tidak dapat dikontrol lagi dan mulai turun orbitnya. Diperkirakan sekitar April 2018, wahana ini akan jatuh ke Bumi. Stasiun luar angkasa China itu berpotensi jatuh ke Bumi di wilayah pada rentang 43 derajat lintang utara sampai 43 derajat lintang selatan, termasuk Indonesia di dalamnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here