Kiss FM Medan – Bukan pengen spoiler karena udah nonton Dilan 1990 lebih dulu dari teman-teman yang belum sempat menonton, namun review film Dilan 1990 dibuat untuk menampik semua komentar negatif dan ekspektasi tinggi yang telah terbentuk oleh masyarakat.

Seperti yang kita ketahui, ada banyak perdebatan mengenai aktor yang cocok memerankan sosok Dilan melalui paras hingga kesesuaian karakter dengan penggambaran Pidi Baiq dalam novelnya. Banyak nama yang menurut netizen cocok memerankan sosok Dilan, dari Verrel Bramastya, Jefri Nichol, hingga salah satu anggota boy group EXO, Kai dari Korea Selatan, Kai pun digadang netizen mampu memerankan sosok Dilan. Tapi, Dilan adalah sosok sempurna yang seakan tidak mungkin ada di dunia ini dan mampu berbahasa Sunda.

Terpilihnya Iqbaal Ramadhan Diafakhri juga melalui proses yang panjang dan menimbulkan banyak perdebatan di kalangan netizen. Mengapa harus Iqbaal? Sosok anak muda yang terlalu kalem wajahnya untuk memerankan sosok Dilan yang bergelar sebagai ‘Panglima Tempur’ di kelompoknya. Banyak yang meremehkan Iqbaal dan ebebrapa netizen sampai mengancam tidak akan menonton film Dilan 1990.

Review Film Dilan 1990: Kami Jatuh Cinta Pada Dilan

Namun review film Dilan 1990 ini dibuat bukan ingin membela Iqbaal, namun karena ternyata admin yang dulu juga ikut meremehkannya namun tetap menonton filnya penasaran bagaimana hasil pengangkatan kisah novel ini ke versi film, malah jadi jatuh cinta pada sosok Dilan yang diperankan oleh Iqbaal.

Ya, Iqbaal memang berwajah kalem dan terlalu bertampang anak baik-baik, dan hal itu tidak bisa ditampik. Namun film yang ia bintangi ini tidak bisa dikatakan tidak ‘sukses’. Iqbaal dan pendukung lainnya sukses membawa sosok Ke-Dilan-an yang selama ini dibaca oleh para pembaca (walau masih terus merasa ganjal dengan wajah Iqbal). Tapi perlu diakui, adegan berkelahi yang dilakukan Iqbaal terlihat natural dan menyeramkan.

Review Film Dilan 1990: Kami Jatuh Cinta Pada Dilan

Film ini nyaman ditonton oleh penonton dari semua daerah, tidak adanya bahasa ‘lo-gue’ membuat film ini terasa nasional dan cocok untuk semua daerah. Selain itu, semua gombalan dalam film terasa sangat romantis. Admin masih teringat kemarin setiap kali Dilan merayu Milea, seluruh penonton bioskop riuh rendah men’cie-cie’kan. Pokoknya satu studio pada baper ngeliat sosok Dilan yang diperankan oleh Iqbaal.

Bagi kamu yang terlanjur berekspektasi kalau ini film anak SMA yang lenje dan pasti receh banget, nggak! Ini bukan film romantis murahan. Buat cowok-cowok yang nonton bareng ceweknya, tahan kupingnya ya kalau nanti cewek kamu nyindir kenapa kamu nggak bisa seromantis Dilan.

Segitu aja review film Dilan 1990. Penasaran? Sono gih cepetan nonton. Btw, jangan nonton Dilan sendiri. Berat. Kamu nggak akan kuat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here