Kiss FM Medan – Phubbing jadi perilaku yang makin banyak dilakukan saat ini sama orang-orang karena bisa jadi pandemi semakin membuat perilaku ini makin marak.
Hayooo siapa di sini yang suka banget main HP atau medsos sampe nyuekin orang lain? padahal lagi di tengah-tengah diajak ngobrol tapi tangan nggak bisa jeda bentar doang buat nggak pegang hp.
Nah, itu namanya Phubbing. Kombinasi dari kata Phone dan Snubbing yang punya arti perilaku anti sosial sampai cenderung merendahkan orang lain. Orang-orang yang nggak mau interaksi sama orang yang nggak disukainya pakai alasan main hape ini bisa digolongkan sama orang yang candu banget sama hape atau bisa jadi dia adalah orang yang anti sosial. Phubbing kenyataannya bisa merusak hubungan sama orang lain.
Tapi karena pandemi, Phubbing bisa jadi hal yang nggak bisa dihindari karena banyak komunikasi tatap muka digelar secara daring bikin orang-orang malah lebih terbiasa ketemunya via dunia maya. Phubbing juga bisa dikaitkan dengan gangguan kecemasan orang-orang yang mulai nggak biasa ketemu secara langsung.
Phubbing pertama kali diciptakan sebagai sebuah istilah pada Mei 2012. Sebuah biro iklan Australia menciptakan kata ini untuk menggambarkan fenomena yang berkembang dari orang-orang yang mengabaikan teman dan keluarga mereka yang berada tepat di depan mereka dan malah menggulirkan ponsel mereka. Segera setelah itu, kampanye Stop Phubbing diluncurkan.
Meskipun kata itu mungkin tidak ada dalam kosa kata harian Anda, tapi fenomenanya pasti ada. Satu studi menemukan bahwa lebih dari 17 persen orang melakukan phubbing orang lain setidaknya empat kali sehari. Hampir 32 persen orang melaporkan di-phubbing dua sampai tiga kali sehari.
Cek diri kita yuk, kita ini udah sampe ke tahap phubbing atau masih menghargai temen ngobrol kita pas lagi nongkrong?