Kiss FM Medan – Menjelang final Clash of Champions COC Season 2 yang tinggal satu minggu lagi, peserta asal Padang bernama Zahran Nizar Fadhlan malah menjadi korban body shaming dari netizen.

Alih-alih fokus pada kemampuan dan prestasinya, sebagian warganet justru menyerang Zahran dari sisi penampilan fisik. Hal ini memunculkan keprihatinan banyak pihak, terlebih mengingat jejak prestasi luar biasa yang dimiliki Zahran.

Zahran adalah mahasiswa dengan GPA 3.94, dan belajar fisika secara otodidak lewat YouTube. Dalam dua tahun terakhir, ia berhasil mengharumkan nama Indonesia lewat prestasi internasional:

Selain itu, Zahran juga telah mengoleksi medali emas dan perak di berbagai kompetisi fisika nasional. Ia membuktikan bahwa kerja keras, rasa ingin tahu, dan kedisiplinan bisa membawa seseorang mencapai level dunia—bahkan tanpa bimbingan formal.

Body shaming terhadap Zahran memperlihatkan sisi gelap media sosial yang masih minim empati. Banyak pengguna internet lupa bahwa di balik layar, ada manusia yang layak dihormati—terlebih jika ia membawa kebanggaan bagi bangsa.

Zahran sendiri tetap tenang dan fokus menyambut final COC Season 2. Sikapnya menunjukkan bahwa prestasi tak bisa dipatahkan oleh komentar jahat.

Kini publik pun mulai menunjukkan dukungan. Banyak yang menyerukan tagar #StopBodyShaming dan memuji Zahran sebagai panutan generasi muda.

Di tengah sorotan media dan tekanan mental, Zahran telah membuktikan bahwa ia tak hanya pintar—tetapi juga tangguh.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here