Kiss FM Medan – Ada aturan unik yang dikeluarkan oleh Hakim Agung untuk Urusan Agama dan Hubungan Islam di Palestina selama bulan Ramadhan berlangsung, warga Palestina dilarang bercerai.
Di tengah ketegangan yang masih terus berlangsung di jalur Gaza beberapa hari terakhir ini hingga bentrokan berdarah yang menewaskan puluhan orang. Mahmoud Al Habash mengeluarkan putusan ini dengan pertimbangan banyak orang yang kurang bisa mengontrol dirinya di tengah menahan lapar dan dahaga juga kesulitan tidak bisanya seseorang menahan diri untuk merokok mengakibatkan keputusan untuk bercerai dalam sebuah hubungan diambil karena unsur emosi.
Warga diminta untuk tidak mendaftarkan perceraian sampai bulan Ramadhan berakhir, dan aturan unik ini harus dipatuhi oleh seluruh warga.
“Ini menyedihkan. Di setiap rumah ada yang terluka, semua orang sedih, tidak ada suasana Ramadan yang tenang,” kata seorang warga bernama Sabreen al-Turk merujuk pada bentrokan yang merenggut korban puluhan demonstran awal pekan lalu.
Setidaknya 60 warga Palestina tewas dan ribuan orang lainnya terluka dalam bentrokan yang terjadi saat warga Palestina menggelar aksi demo besar-besaran di sepanjang perbatasan Gaza dengan Israel pada Senin (14/5) lalu. Aksi demo itu digelar untuk memprotes pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Otoritas Israel menyatakan pihaknya melakukan kekerasan terhadap demonstran Palestina karena harus menjaga perbatasan dari upaya sebagian demonstran yang mencoba menerobos.
Komisioner hak asasi manusia PBB Zeid Ra’ad al Hussein dalam Sidang Khusus Dewan HAM PBB mengatakan Israel menggunakan kekuatan yang tidak sepadan atas pengunjuk rasa warga Palestina saat pembukaan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerusalem.