Kiss FM Medan – Ada lagi jebakan finansial yang bikin milenial dan gen Z kelimpungan kalo nggak pinter-pinter ngatur keuangan deh. Jebakan ini namanya Doom Spending, berbelanja secara impulsif atau berlebihan sebagai respons di tengah kekhawatiran terhadap keadaan ekonomi di masa depan dengan alasan paling populer dipake itu “ah entar kan perlu/kepake.“
Padahal ya engga juga. Emang karena sering buka marketplace, nemu diskon-diskon, otak langsung ngasih sinyal ‘mumpung diskon nih, kapan lagi coba?” maka barang-barang nggak penting jadinya di-check out deh.
Belum lagi ada fasilitas paylater saat beli barang-barang tersebut. Nah makin masuk jebakan tuh.
Jika terjebak Doom Spending dalam jangka waktu lama akibatnya akan mengalami kemiskinan. Apalagi kalau Doom Spending yang dialami bisa ngabisin lebih dari setengah dari pendapatan.
Dilansir laman Psychology Today, survei menemukan bahwa pengeluaran untuk membeli barang-barang yang tidak berguna lebih umum terjadi, di mereka yang mungkin tidak menghasilkan uang selama bertahun-tahun (mereka yang keuangannya belum memadai). Dilaporkan bahwa doom spending ini 43% lebih umum terjadi di kalangan generasi milenial dan 35% pada Gen Z.
Menurut Intuit Prosperity Index Study pada Januari 2023, alih-alih memangkas pengeluaran, 73% Gen Z justru mengatakan mereka lebih suka hidup di masa sekarang. Inilah yang membuat doom spending gen Z menjadi topik perhatian saat ini.