Kiss FM Medan – Luna Maya menikah dengan Maxime Bouttier pada 7 Mei 2025 di Gianyar, Bali, dalam suasana yang begitu syahdu. Menariknya, momen ini terjadi tak lama setelah Hari Raya Galungan—salah satu perayaan suci umat Hindu di Bali. Ketika Luna Maya menikah, suasana Bali masih dipenuhi simbol-simbol spiritual, menjadikan hari bahagia itu terasa lebih khidmat. Jalanan dan pekarangan rumah masih dihiasi Penjor, umbul-umbul janur kuning yang melambai di angin sebagai tanda kemenangan Dharma atas Adharma.
Apa Itu Penjor?
Penjor adalah tiang tinggi dari bambu yang dihias dengan janur, hasil bumi, dan berbagai simbol persembahan. Penjor dipasang di depan rumah umat Hindu Bali menjelang Galungan sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa, terutama Dewa Indra. Dalam kepercayaan lokal, penjor melambangkan Gunung Agung—pusat spiritual pulau Bali, serta kemakmuran dan keteguhan iman.
Uniknya, penjor tidak boleh diturunkan sebelum 40 hari setelah Galungan. Karena itulah, saat Luna Maya menikah, penjor-penjor tersebut masih berdiri tegak, memperindah suasana pernikahan dengan sentuhan religius yang kuat.
Galungan: Perayaan Kemenangan Kebaikan
Hari Raya Galungan adalah simbol kemenangan Dharma (kebaikan) atas Adharma (kejahatan). Dirayakan setiap 210 hari menurut kalender Bali, Galungan diisi dengan upacara adat, sembahyang keluarga, dan persembahan di pura. Suasana penuh doa dan kebersamaan terasa dalam setiap aspek kehidupan, menjadikan Bali sangat hidup secara spiritual selama periode ini.
Harmoni Budaya dalam Suasana Luna Maya Menikah Dengan Maxime
Pernikahan Luna Maya dan Maxime bukan hanya sekadar acara selebritas, melainkan pertemuan dua budaya—Jawa dan Bali—yang terjalin harmonis. Luna mengenakan kebaya putih dengan paes ageng khas Yogyakarta, sementara suasana Bali memberikan latar spiritual yang mendalam. Luna Maya menikah dalam suasana yang bukan hanya estetis, tetapi juga sarat makna budaya dan religiusitas.