Kiss FM Medan – Sebuah band indie yang berbeda dari yang lain, Grrrl Gang bikin genre musik indie jadi lebih menarik dari musik baru mereka, “Spunky!” yang baru rilis belum genap dua minggu yang lalu.

Keriuhan band ini dengan single “Spunky!”-nya bahkan disamakan oleh media NME dengan gemuruh penonton di stadion Olympia beberapa dekade lalu.

Spunky! Bahkan dikenal lebih dulu oleh netizen Amerika karena dirilis oleh Kill Rock Stars, dari Bikini Kill , Bratmobile dan Heavens to Betsy fame.

Dirilis dengan ulasan baik dari publikasi di Indonesia dan sekitarnya, ‘Spunky!’ adalah singel kenalan Grrrl Gang dengan dunia. Bagi mereka yang telah mengikuti mereka sejak awal sebagai grup universitas di Yogyakarta, ini juga merupakan penobatan resmi mereka sebagai salah satu band indie terbaik di Asia Tenggara – dan kebangkitan menakjubkan bagi sebuah band yang hampir tidak pernah berhasil keluar dari pandemi.

“Sejujurnya aku mengira kami akan bubar,” kata vokalisnya, Sentana. “Ketidakpastian ini sangat menegangkan untuk dipikirkan,” tambah bassis Akbar Rumandung. 

Dibentuk sejak 2016, Grrrl Gang berjanji tidak akan bubar.

“Ada pepatah: band asal Jogja yang pindah ke Jakarta atau kota lain setelah lulus kuliah pasti bubar,” kata Rumandung. Grrrl Gang memutuskan mereka akan mematahkan kutukan itu.

Saat ini, ketiganya bukan lagi mahasiswa naif di Jogja, melainkan orang dewasa yang bekerja dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore di kota besar Jakarta. Ketika pembatasan pandemi dilonggarkan, ketiganya bangkit dari isolasi dan terhubung kembali, membuka diri tentang perjuangan mereka selama lockdown dan melakukan pembicaraan serius tentang masa depan band. B

ersama lagi di ibu kota Indonesia yang luas dan sibuk, Grrrl Gang mendapati diri mereka berada di persimpangan jalan. “Kami menyadari: jika kami tidak menciptakan sesuatu bersama-sama saat kami semua berada di sini, mungkin lebih baik kami menghilang saja,” kata Sentana.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here