Kiss FM Medan – Setiap negara memiliki ciri khasnya masing-masing, mulai dari budaya, adat istiadat hingga kehidupan, bahkan untuk urusan ‘panggilan alam’ pun berbeda. Seperti Jepang yang memiliki toilet yang berbeda dengan negara lainnya. Pernah lihat?

Jepang Ubah Bentuk Seluruh Toilet Di Negaranya Demi Turis
Toilet tradisional Jepang

Sedikit mirip dengan toilet milik Indonesia, dan engara-negara Asia lainnya yang lebih familiar dengan tata cara buang air secara berjongkok. Namun ternyata toilet khas Jepang ini akhirnya harus di ganti di setiap tujuan wisata di negara ini. Alasannya adalah karena…

Banyak turis yang datang terkejut dengan ‘wujud’ toilet di Jepang

Tentu saja, kebanyakan turis datang dari barat dan mereka terbiasa menggunakan toilet bergaya barat atau toilet duduk untuk urusan buang air besar dan air kecil. Walaupun banyak buku panduan mengenai penggunaan toilet jongkok ala Jepang namun ternyata masih banyak yang gagal paham cara penggunaannya dan banyak pula yang mengkritik kalau toilet jongkok dinilai kurang dalam masalah kebersihan.

Jepang ubah bentuk toilet karena hampir semua tujuan wisata masih toilet jongkok

Baru ada 58 persen toilet duduk di Jepang dan sisanya adalah toilet jongkok. Padahal jumlah seluruh toilet umum dinegeri sakura ada 4.000 toilet. Salah satu kota yang masih ada toilet bergaya tradisional adalah Nagoya. Kota ini memiliki populasi 2,3 juta penduduk dan menjadi salahs atu tujuan favorit para turis mancanegara namun separuh toilet di negara ini masih bergaya tradisional.

Akhirnya pemerintah Jepang mulai berbenah

Tingginya permintaan turis terhadap toilet duduk dan mengingat Jepang telah ditunjuk sebagai tuan rumah untuk Olimpiade dan Paralimpiade tahun 2020 yang sudah tentu akan membuat peningkatan kedatangan turis di negara mereka meningkat drastis.

Oleh karena itu, pada 2017 lalu, pemerintah pusat memasukkan anggaran subsidi renovasi toilet untuk pemerintah lokal. Selain itu, pemerintah Jepang juga mengalokasikan dana untuk pembuatan dan pemasangan instruksi dan ilustrasi multi-bahasa.

Perencanaan ini disabut baik oleh walikota Nagoya. Seiring dengan instruksi tersebut ia mengumumkan untuk mengganti semua toilet tradisional di kotanya menjadi bergaya barat. Namun berbeda dengan walikota Kyoto yang malah menolak ide ini. Ia tidak ingin mengganti toilet tradisional yang melambangkan ciri khas dari negaranya namun menawarkan akan membuatkan peta toilet duduk dan toilet toilet multi-fungsi yang digunakan oleh penyandang disabilitas dan orangtua yang membawa bayi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here