Kiss FM Medan – Garuda Indonesia, maskapai penerbangan ternama di Indonesia dan sempat mendapat penghargaan sari SKYTRAX sebagai salah satu maskapai penerbangan dengan pelayanan terbaik memberikan kabar buruk yaitu terjadinya pembatalan penerbangan (Canceled Flight Information) sebanyak 42 rute pada Mei hingga Oktober 2018 ini.
Penerbangan yang mengalami pembatalan ini terdiri dari 38 penerbangan domestik dan 4 penerbangan internasional. Khusus penerbangan internasional hanya rute Cengkareng – Kuala Lumpur PP da Kualanamu – Singapura PP. Sementara untuk rute domestik adalah:
Jakarta-Lampung
Medan-Batam
Medan-Makassar
Manado-Sorong
Sorong-Sentani
Sorong-Manado
Sorong-Mimika
Jakarta-Pontianak
Denpasar-Manado
Manado-Luwuk
Makassar-Luwuk
Makassar-Surabaya
36 penerbangan di antaranya menggunakan pesawat CRJ 1000, sedangkan sisanya menggunakan Boeing 738. Menurut Direktur Operasi Garuda Indonesia Triyanto Moeharsono, pembatalan tersebut merupakan upaya perusahaan dalam rangka melakukan restrukturisasi rute. Rute-rute yang kurang baik dibatalkan dan pesawat akan dipergunakan untuk rute yang lebih baik.
Triyanto berpendapat langkah restrukturisasi rute bisa meningkatkan tingkat utilitas pesawat. Emiten berkode GIAA menargetkan tingkat rata-rata utilitas pesawat bisa mencapai lebih dari 10 jam pada tahun ini.
Dia menuturkan bermacam strategi akan dipersiapkan agar dapat mencapai target tersebut. Adapun, hingga Februari 2018 secara year to date (y-t-d) tingkat utilitas setiap pesawat sudah mencapai 9 jam 42 menit.
“Target kami utilitas bisa 10 jam 34 menit [pada 2018]. Maksimalnya bisa 13 jam,” ujarnya.
Dia menambahkan strategi pertama adalah akan terus berekspansi membuka rute baru atau menambah rute yang ada, baik domestik atau internasional.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan Direktur Kargo dan Niaga Internasional dan Direktur Niaga Domestik sebagai penyedia rute. Dari rute yang diusulkan kedua direktorat tersebut, akan disesuaikan dengan ketersediaan pesawat dan kru.
Source: bisnis.com