Kiss FM Medan – Sudah tahu kan kalau Iqbaal Ramadhan Diafakhri akan kembali main film dengan judul Bumi Manusia. Iqbaal memerankan Minke, karakter yang jauh berbeda dengan karakter Dilan walau keduanya sama-sama dikenal sebagai pemberontak, namun Minke tidak bengal dan grasak-grusuk layaknya anak-anak pemberontak zaman sekarang, Minke bahkan dikenal sebagai pemuda revolisioner oleh Belanda karena kecerdasannya dan juga ketidaksukaannya dengan sikap kolonialisme oleh Belanda dan feodalisme dari bangsanya sendiri, Indonesia.

Sosok ini dianggap tidak pantas diperankan oleh Iqbaal, banyak netizen yang menentang pemasangan Iqbaal menjadi Minke namun Hanung Bramantyo tetap keukeuh menggunakan Iqbaal. Dih… bukankah hal yang sama sempat terjadi pada saat Iqbaal dipilih untuk memerankan Dilan.

Di luar dari pro kontra pemasangan Iqbaal, milenial harus tahu dulu dong Bumi Manusia ini sebenarnya mengisahkan tentang apa? Yuk, kita bahas di bawah.

Bumi Manusia judul novel karangan Pramoedya Ananta Toer yang diterbitkan oleh Hasta Mitra pada tahun 1980. Buku ini ditulis Pramoedya Ananta Toer ketika masih mendekam di Pulau Buru. Sebelum ditulis pada tahun 1975, sejak tahun 1973 terlebih dahulu telah diceritakan ulang kepada teman-temannya.

Bumi Manusia sendiri menceritakan tentang perjalanan seorang tokoh bernama Minke. Minke adalah salah satu anak pribumi yang sekolah di Hoogere Burgerschool (HBS). Pada masa itu, yang dapat masuk ke sekolah HBS adalah orang-orang keturunan Eropa. Minke adalah seorang pribumi yang pandai, ia sangat pandai menulis. Tulisannya bisa membuat orang sampai terkagum-kagum dan dimuat di berbagai Koran Belanda pada saat itu. Sebagai seorang pribumi, ia kurang disukai oleh siswa-siswi Eropa lainnya. Minke digambarkan sebagai seorang revolusioner di buku ini. Ia berani melawan ketidakadilan yang terjadi pada bangsanya. Ia juga berani memberontak terhadap kebudayaan Jawa, yang membuatnya selalu di bawah.

Selain tokoh Minke, buku ini juga menggambarkan seorang “Nyai” yang bernama Nyai Ontosoroh. Nyai pada saat itu dianggap sebagai perempuan yang tidak memiliki norma kesusilaan karena statusnya sebagai istri simpanan. Statusnya sebagai seorang Nyai telah membuatnya sangat menderita, karena ia tidak memiliki hak asasi manusia yang sepantasnya. Tetapi, yang menariknya adalah Nyai Ontosoroh sadar akan kondisi tersebut sehingga dia berusaha keras dengan terus-menerus belajar, agar dapat diakui sebagai seorang manusia. Nyai Ontosoroh berpendapat, untuk melawan penghinaan, kebodohan, kemiskinan, dan sebagainya hanyalah dengan belajar. Minke juga menjalin asmara dan akhirnya menikah dengan Annelies, anak dari Nyai Ontosoroh dan tuan Mellema.

Melalui buku ini, Pram menggambarkan bagaimana keadaan pemerintahan kolonialisme Belanda pada saat itu secara hidup. Pram, menunjukan betapa pentingnya belajar. Dengan belajar, dapat mengubah nasib. Seperti di dalam buku ini, Nyai yang tidak bersekolah, dapat menjadi seorang guru yang hebat bagi siswa HBS dan Minke. Bahkan pengetahuan si nyai itu, yang didapat dari pengalaman, dari buku-buku, dan dari kehidupan sehari-hari, ternyata lebih luas dari guru-guru sekolah HBS.

Dan sekarang, Bumi Manusia diangkat ke layar lebar dan dibintangi oleh Iqbaal Ramadhan. Jadi nggak sabar pengen nonton akan seperti apa Minke saat diperankan oleh Iqbaal.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here