Kiss FM Medan – Meskipun film-film dari Indonesia kini secara rutin mendapatkan nominasi dan memenangkan hadiah di festival-festival besar internasional, film-film tersebut kini akan dirayakan di Busan Internasional Film Festival (BIFF) ke-28 melalui Program Fokus Khususnya: ‘Renaissance of Indonesian Cinema’ yang menjadi perayaan atas kebangkitannya dunia perfilman Indonesia.

Ada banyak film Indonesia yang masuk ke dalam daftar tayang di tahun ini termasuk series akan datang yang udah dinanti-nanti “Gadis Kretek.”

Dua episode pertama “Gadis Kretek” Netflix karya Kamila Andini dan Ifa Isfansyah akan tayang perdana di festival tersebut. 

Penayangan perdana dunia lainnya, “24 Hours with Gaspar” oleh Yosep Anggi Noen (pemenang “The Science of Fictions” Locarno 2020), mengikuti Gaspar, seorang detektif amatir yang menangani kasus pembantaian massal yang melibatkan pemerintah, di mana ia bertemu dengan seorang informan yang memberikan laporan. dia petunjuk tentang hilangnya misterius teman masa kecilnya, Kirana, yang mengarahkan dia ke Wan Ali, seorang penjahat perdagangan manusia. Film ini berpartisipasi dalam Asian Project Market 2022 di Busan.

“Sara” karya Ismail Basbeth, yang menceritakan tentang konflik yang dihadapi oleh seorang perempuan transgender dalam keluarga dan komunitasnya, juga akan tayang perdana di Busan, begitu pula dengan film pendek Nirartha Bas Diwangkara, “Where the Wild Frangipanis Grow.”

Karya maestro horor Indonesia Joko Anwar akan dimeriahkan bersama pemenang Bucheon “Impetigore” (2019). Film lain yang ditampilkan termasuk pemenang Rotterdam tahun 2013 karya Mouly Surya, “Apa yang Tidak Mereka Bicarakan Saat Mereka Berbicara Tentang Cinta,” pemenang Penghargaan Citra tahun 2017 dari Edwin “Posesif” dan B.W. Pemenang Festival Film Internasional Asean 2017 dari Purba Negara, “Tales of the Otherwords.”

Film pendek unggulannya antara lain “Basri & Salma in a Never-Ending Comedy” karya Khozy Rizal di Cannes 2023, “Dancing Colours” karya M. Reza Fahriyansa di Locarno 2022, “Dancing Colours” karya Tumpal Tampubolon, pemenang Busan 2021 karya Tumpal Tampubolon, “The Sea Calls For Me” dan “Vania” karya Bayu Prihantoro Filemon. di Jalan Lima” (2022).

Program Renaissance Sinema Indonesia didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia. Sutradara dan aktor dari masing-masing film unggulan dijadwalkan mengunjungi Busan dan berpartisipasi dalam beberapa acara.

Festival Film Internasional Busan ke-28 berlangsung pada 4-13 Oktober. Pasar Konten & Film Asia ke-18 berlangsung pada 7-10 Oktober.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here