Kiss FM Medan – Rupanya selain mama minta pulsa dan ngaku-ngaku ayah lagi ditangkap polisi atau anaknya kecelakaan, kejahatan yang banyak menyerang orang-orang yang kesepian dan butuh kasih sayang adalah kejahatan love scamming.
Para pelaku love scamming ini melakukan penipuan secara daring melalui platform online, seperti aplikasi kencan dan media sosial.
Merayu dan memberikan perhatian lebih lewat hubungan telepon maupun chat dengan suara dimanja-manjain dan menyerang sisi psikis seseorang sehingga mempengaruhi orang tersebut hingga mau melakukan apa saja termasuk loyal dalam memberikan uangnya karena memang tujuan love scamming adalah penipuan uang.
Kalau ga di suruh investasi kripto, ngaku kirim hadiah dan disuruh bayar pajak, ngaku butuh duit mendadak dengan alasan sakit, ngaku dirampok orang jadi minta duit. Pokoknya alasannya udah kayak yang paling disakiti dan cuma bisa sembuh kalau dikirimin duit.
Kejahatan ini juga baru-baru ini menelan korban seorang fans dari Dacre Montgomery, bintang Stranger Things yang rela mengirimkan uang hampir mencapai 10.000 dollar dan meninggalkan suaminya demi seseorang yang mengaku sebagai Drace.
Kabar terbaru bahkan ada 88 warga negara Tiongkok di Batam yang ditangkap karena terlibat dalam kejahatan love scamming.
Love Scamming terjadi juga di Indonesia
Bukan hanya di luar negeri. Penipuan bernuansa romansa juga terjadi di Indonesia. Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mendeteksi transaksi mencapai miliaran rupiah dari kasus penipuan bermodus cinta. Bahkan, kasus tersebut paling banyak dilaporkan ke PPATK.
“Itu sebenarnya penipuan, Tapi menggunakan pancingan-pancingan terhadap orang-orang tertentu yang diminta mengirimkan uang,” kata Kepala PPATK dikutip dari artikel berjudul PPATK: Kasus Penipuan Modus Love Scamming Marak di Indonesia, Transaksi Capai Miliaran diunggah di laman www.suara.com pada Rabu 28 Desember 2022.
Kata-kata cinta yang membuai menjadi cara pelaku memikat korban. Setelah korban terpikat, pelaku mengatakan membutuhkan uang untuk beragam alasan, misalnya beli tiket kendaraan, sekolah, bisnis, dan lain sebagainya. Korban terjebak dan memenuhi permintaan tersebut. Begitu mendapatkan uangnya, pelaku menghilang.
Polri pun tak mau ketinggalan. Penipuan berkedok cinta itu menjadi sasaran kepolisian setelah mendapatkan sejumlah laporan. Misalnya Polda Metro Jaya yang menangkap dua pelaku penipuan dengan modus love scamming. Korban melaporkan mengalami kerugian hingga Rp2,4 miliar.