Kiss FM Medan – , seorang pria lainnya ditangkap pada hari Selasa (25/7) karena mengancam akan membunuh “20 wanita Korea” di stasiun yang sama.
Ancaman ini disebarkan melalui online dan membuat banyak masyarakat di bawah kepanikan dan melaporkan pada pihak berwajib. Peristiwa sebelum adanya ancaman tersebut telah mengakibatkan satu nyawa seorang wanita melayang dan tiga luka-luka.
Penahanan pria yang memberikan ancaman tersebut ternyata tidak dilakukan langsung oleh polisi melainkan sang prialah yang menelpon 112 dan menyerahkan diri.
Pria yang akhirnya menyandang gelar tersangka ini tidak ada hubungan apapun dengan tersangka pria di peristiwa yang menewaskan satu orang sebelumnya. Tapi tersangka pengancaman ini seperti memanfaatkan situasi, bahkan memiliki julukan Hannyeo untuk calon korbannya yang merupakan istilah hinaan yang digunakan untuk menggambarkan wanita Korea di komunitas anti-feminis tertentu.
Kasus penusukan jadi hal yang mengancam Korea Selatan akhir-akhir ini.
Di bawah Undang-Undang Korea tentang Kasus Khusus Mengenai Hukuman Kejahatan Kekerasan Khusus, penuntutan atau polisi dapat mengungkapkan informasi pribadi tersangka kriminal jika kejahatan itu “dilakukan dengan cara yang kejam”, jika ada cukup bukti untuk membuktikan bahwa tersangka melakukan kejahatan tersebut , jika pengungkapan menjamin hak masyarakat untuk mengetahui dan jika tersangka bukan anak di bawah umur.
Terakhir kali informasi pribadi tersangka kriminal terungkap adalah ketika Jung Yoo-jung yang berusia 23 tahun menghadapi tuduhan pembunuhan seorang wanita dengan usia yang sama dengan yang dia temui secara online.
Mengenai rekaman CCTV pembunuhan Sillim, yang dengan cepat menjadi viral, polisi mengatakan seseorang telah dipesan karena diduga mengunggah rekaman tersebut ke internet, menyebabkan kecemasan publik dan korban kedua dari keluarga korban yang berduka.
Polisi juga meminta Komisi Penyiaran dan Komunikasi untuk menghapus klip video tersebut setelah menemukan 17 diantaranya melalui pemantauan online.
Penikaman tersangka dimulai sekitar pukul 14:07. Jumat lalu di jalan yang ramai di dekat Pintu Keluar 4 Stasiun Sillim di Distrik Gwanak, ketika dia menikam seorang pria berusia 20-an sebanyak 13 kali, akhirnya membunuhnya.
Tiga pria lainnya, semuanya berusia 30-an, ditikam tetapi selamat dari serangan itu.
Tersangka mengaku kepada polisi bahwa dia melakukan kejahatan karena marah dan ingin orang lain merasa sengsara seperti dirinya.