Kiss FM Medan – Mungkin untuk beberapa golongan, brand Adidas dan Nike nggak kerasa sama sekali mulai semakin sedikit. Tapi untuk fans, kolektor dan beberapa kalangan masyarakat lainnya pasti merasa kalau Nike, Adidas, dan Ralph Lauren terasa semakin sulit ditemukan di toko-toko ritel.

Nggak usah heran deh soalnya ketiga brand ini ternyata memang memangkas jumlah toko ritel yang bisa menjual produk mereka.

Sejumlah perusahaan ingin agar konsumen membeli produk secara langsung melalui channel penjualan resmi mereka, terutama melalui website. Strategi untuk menarik diri dari pengecer ini telah dimulai jauh sebelum pandemi Covid-19, tetapi meningkat selama dua tahun terakhir.

Menurut pakar ritel, strategi tersebut dilakukan untuk memberi tekanan pada pengecer yang tidak bisa lagi menyimpan sepatu dan pakaian yang sedang trend dan dicari konsumen.

Perusahaan juga dapat mencegah produk mereka didiskon terlalu banyak. Sebab, diskon yang terlalu besar dapat melemahkan citra brand dan kekuatan harga mereka. Dengan menawarkan lebih sedikit barang, perusahaan juga dapat mencapai sweet spot untuk bisnis mereka, yakni permintaan tinggi dan pasokan terbatas.

Begitu pandemi melanda, perusahaan-perusahaan ini semakin membuat covid-19 menjadi alasan mereka untuk semakin mendorong konsumen membeli langsung ke website penjualan resmi mereka.Bahkan Nike sudah berhenti menjual produk mereka di Amazon sejak 2019 lalu. Kebayang berapa harga yang harus dikeluarkan netizen Indonesia untuk membeli secara langsung ke website mereka? Belum bea cukai dan biaya Shipping luar negerinya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here