Shadowplay – Merangkai Gundah Gulana
Berbicara soal musik Pop di kota Medan, ada satu nama yang pasti ada di top of mind para penikmat musik lokal medan. Siapa lagi kalau bukan Shadowplay yang di tahun 2024 ini juga merilis EP bertajuk ‘Merangkai Gundah Gulana’. Trek mendayu yang mengandung lirik puitis nan introspektif jadi pelipur lara (iya, pelipur lara juga judul salah satu lagu mereka) para pendengar Shadowplay setelah 4 tahun lalu terakhir kali dihidangkan album seminal mereka yaitu ‘Hyaline’ di tahun 2019.
Kognes Park – Rhythm Zero
Kognes Park adalah salah satu trio yang berhasil mengadaptasikan metode mendistorsi komposisi musik pop lewat eksperimen sonik yang noisy dan cukup chaotic. Unit Noise-Pop ini lewat EP nya menawarkan hidangan musik yang segar khususnya buat skena musik lokal kota Medan. ‘Rhythm Zero’ adalah trek pembuka mereka yang menunjukkan kelihaian mereka untuk membuat musik harmonis di atas chaos-nya lapisan suara pada lagu-lagu yang ada di diskografi mereka. Dentuman drum yang hipnotik, penggunaan ambient noise, serta vokal yang mengandung lirik subliminal di reverse membuat trek ini jadi pembuka yang tepat untuk salah satu EP terbaik menurutku yang dirilis oleh musisi medan pada tahun 2024.
The Boxquitos – Waterfall In The Sky
Potongan lirik: “You will find inside my world inside my mind” sebelum akhirnya hujaman suara synth dan gitar pada bagian chorus tiba, layaknya secara tegas menjelaskan band yang akrab dipanggil ‘Boxqui’ ini belum ada ancang-ancang akan keluar dari dunia psikedelia yang mereka rajut selama ini.The Boxquitos yang tahun ini berhasil tampil di festival internasional mereka, yaitu La La La Fest, lagi-lagi menghadirkan lagu yang bisa jadi teman baik pendengarnya dalam menempuh perjalanan psikedelia lewat ‘Waterfall In The Sky’. Penggunaan aksen-aksen synth yang terdengar futuristik pada lagu ini rasanya cocok diputar ketika adegan di film Gravity dimana Matt Kowalski ter-detached dari space station-nya.
Raditomo – Pretty Face (ft. Haura)
Raditomo kembali lagi memainkan musik bergaya folk pada satu track berjudul ‘Pretty Face’ yang diambil dari split EP bersama Joshua Loing; ‘Unadored’. Raditomo menggaet vokalis dari band Made A Dame, Haura, dalam trek ini sebagai backing vokal dan pemain trompet. Vokal Raditomo secara gentle berhasil menggambarkan perasaan kesepian ketika umur yang terus melaju dan tak bisa dielakkan. Cerita itu disampaikan lewat lirik haru yang tepat beserta gaya musik yang terasa hangat dan intimate.
Nartok – Who Let The D Out
“Gayamu pemberontak tapi pemerintah habis kau jilati” adalah potongan lirik yang cukup mewakili kita semua yang lelah melihat orang-orang yang dimaksud. ‘Who Let The D Out’ adalah trek trendy, bouncy nan funky yang berhasil membuat kita membayangkan bagaimana sosok komikal seperti Nartok menggoreskan penanya ketika menulis rapalan yang eksplosif dan penuh akan tuangan kemuakan dan amarah dirinya di lagu ini. Kalian bisa coba hitung berapa ledakan yang keluar di lagu ini.
Yoko City Ghost – Perfect Girl
Ketika membayangkan musik Yoko City Ghost, yang mungkin banyak orang pikirkan adalah komposisi musik yang cukup progresif dan produksi yang cukup kompleks, apalagi melihat banyaknya personel band ini. Namun satu trek sentimental berjudul ‘Perfect Girl’ pada album debut mereka ‘Sputnik-1’, menurutku cukup standout lewat kemampuan lagu ini memancarkan karakter instrumen tiap personil secara tepat guna dan rapih tanpa ada yang dilebih-lebihkan. Trek ini juga mampu menjelaskan mengapa mereka berani melabeli diri mereka sebagai sebuah band yang menggunakan gaya retrofuturism pada karyanya.
Moongazing & Her – Pulang
Jalan pulang setelah berjam-jam bekerja ataupun berkegiatan diluar merupakan saat yang tepat untuk memutarkan lagu satu ini. Kuartet Indie Pop kenamaan kota Medan, Moongazing & Her merilis maxi-single lewat EP bertajuk ‘Beranjak’. Pada trek ini, Moongazing & Her menunjukkan sensibilitas musik mereka yang berakar pada musik-musik indie pop yang membuat kita memvisualisasikan berada di sebuah strip sambil ditemani daun pohon palem yang diterpa angin pantai. Satu lagu berjudul ‘Pulang’ terdengar sederhana namun terasa ‘tajam menusuk tulang’ seperti yang disebutkan di penggalan akhir dari lirik lagu ini.
Linno. – Hold On
Tidak banyak solois Pop R&B di kota Medan. Namun, Linno membuktikan bahwa musik yang dikenal dengan nuansa nokturnal dan seksi ini bisa berasal dari kota yang terkenal dengan energi berlebih dan attitude yang cenderung kasar. ‘Hold On’ memperdengarkan kita kepada vokal soulful Linno diatas permainan gitar yang terdengar bindeng dan halus. Lagu ini mampu menggerakkan emosi naluriah manusia yang mungkin jarang bisa digerakkan oleh musik-musik yang biasa kita dengar berseliweran di kota Medan.
Circle Path – Take This As A Joke
Circle Path adalah sekumpulan anak belasan tahun yang sibuk berkarya ketika senior mereka dengan warna musik yang sama mungkin sedang tertidur. Sebagai indie darling termutakhir di kota Medan, di kuartal empat tahun 2024, mereka berhasil menaklukkan panggung dengan ribuan penonton sebagai opener Sheila On 7. Dan rilisan terakhir mereka, ‘Take This As A Joke’ merupakan sebuah karya yang meromantisasi cinta monyet secara jujur selayaknya remaja yang baru pertama kali jatuh cinta.
Tutup mata kalian dan bayangkan lagu ini terputar saat kalian me-react story highschool crush kalian dengan emoji 😍
Greyflowers, Liza Umami – Re-Connection, Pt.3
Banyak pertanyaan mungkin yang timbul, kenapa tidak trek utama dari EP ini seperti ‘Relapsed’, ‘Drowning’ atau ‘While It Lasts’ yang diambil di EP debut band shoegaze asal Medan, Greyflowers, bertajuk ‘Hold’ ini. Alasannya tak lain dan tak bukan karena trek ‘Re-Connection, Pt.3’ ini terdengar sangat hipnotik. Spoken word dari Liza diatas suara synth drone yang konstan beserta tiga not yang dimainkan secara berulang; mampu menangkap emosi lagu ini yang bercerita soal bagaimana perasaan bahagia dan bingungnya ketika kita berjumpa lagi dengan orang yang kita sayangi yang sempat hilang. EP naratif mereka ini juga menjadi salah satu oase bagi para penikmat musik shoegaze lokal kota medan lewat hujaman bak petir instrumen mereka di tiap lagunya.