Kiss FM Medan – Beda daerah, beda kuliner khas. Seperti Medan kota tercinta yang kata orang dari luar sebagai surganya kuliner. Saking banyaknya jenis kuliner, sehari saja nggak cukup untuk menjelajahi semua makanan khas yang ada di Medan. Ngomongin makanan khas, tentunya Medan juga punya suatu kekhasan kuliner saat bulan ramadan.

Warga Medan pasti hafal betul kalau ada makanan-makanan yang hanya ada di bulan puasa dan dimakan sebagai menu ketika waktu iftar tiba. Kalian anak Medan, masih ingatkah dengan makanan-makanan takjil khas Medan yang selalu menjadi menu berbuka di bawah ini?

Mi gomak

Mi lidi yang dimasak kemudian sering kali dihidangkan menggunakan kuah kacang ini masih banyak di jual di pinggir jalan, dan paling banyak dijual saat ramadan.

Roti Jala

Nggak akan ada yang lupa dengan gurihnya kuah kari dari makanan ini. tepung terigu yang diadon encer kemudian dimasak di atas wajan panas menjadikan makanan ini khas sekali karena tidak ada di tempat lain kecuali di Medan. Buat anak rantau yang pengen banget makan roti jala di perantauan akan sulit mendapatkannya, apalagi membuatnya juga cukup sulit. Pulang lah ke Medan untuk bisa kembali merasakan takjil khas Medan.

Lemang

Nggak hanya bulan puasa aja sih, lemang di jual juga setiap hari di pinggir jalan dari keluar kota Tebing menuju Sei Rampah. Tapi, ketika ramadan tiba, makanan ini selalu dihidangkan ketika berbuka puasa, dimakannya pakai selai srikaya. Rasanya jangan ditanya! Gurih manis dan bikin tenaga balik lagi. 

Pakat

Nah! Makanan satu ini memang hanya ada saat bulan puasa saja. Termasuk makanan langka karena hanya segelintir yang menjualnya. Kalau mau merasakan batang rotan muda dibakar kemudian dikupas dan dimakan dengan sambal, maka cobalah kamu berjalan ke arah pajak simpang limun, biasanya ada bapak penjual pakat di pinggir jalan dengan batang rotan berjajar dan tungku pembakar. Rasanya? Hambar. Maka makanlah menggunakan sambal untuk mengeluarkan rasanya yang lebih gurih.

Bubur pedas

Bubur pedas hanya bisa kamu temukan di masjid raya dan Masjid Aceh sepakat. Dua masjid ini setiap tahunnya menghidangkan bubur pedas sebagai menu iftar. Padahal warga Medan zaman doeloe selalu menjadikan menu ini untuk iftar, namun entah mengapa makanan ini semakin langka dan semakin jarang ada yang menhidangkan.

Bubur pedas ini terbuat dari beras dengan potongan labu kuning yang dimasak bersama-sama kemudian dihidangkan menggunakan anyang. Anyang sendiri terbuat dari daun pakis muda dan parutan kelapa yang ditumis menggunakan rempah cabai dan bawang. Rasa pedas didapat dari anyang, walau tidak begitu pedas, bahkan cenderung gurih dan manis. bubur ini tetap dinamakan bubur pedas. Mungkin karena berbuka puasa disunnahkan dengan sesuatu yang manis maka rasa cabai dikurangi.

Toge Panyabungan

Walau namanya dari sayuran tapi ketahuilah kalau makanan ini nggak ada unsur togenya sama sekali. Cukup buat bingung ya. Buat kamu yang tahu makanan ini pasti sudah familiar di telinga. Makanan ini hampir mirip dengan es campur. Terdiri dari pulut, lupis, candil, tape, cendol dan disiram dengan santan juga gula merah cair. Sudah pasti ada esnya, jadi ketika di makan akan terasa dingin menyegarkan. Sebentar lagi lebaran, kamu sudah menyantap makanan yang bikin kangen ini?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here