Kiss FM Medan – Beberapa hari belakangan ini Perancis lagi nggak kondusif banget. Pasalnya karena adanya protes warga pada pemerintah yang menaikkan harga BBM di negara tersebut, protes ini dinamai protes ‘yellow vest’ alias ‘Rompi Kuning’.

Tapi sayangnya, protes ini makin berkembang jadi lebih buruk karena berubah menjadi protes anti pemerintah. Protes rompi kuning makin menarik banyak masyarakat untuk menjadi demonstran hingga mencapai 84 persen warga Paris.

Duhaduh, alasan di balik protes yang berlangsung sejak 17 November ini didasari oleh kenaikan pajak yang makin memberatkan warga Perancis, terutama mereka yang tinggal di tengah kota, mereka mengeluhkan mahalnya uang sewa, belum lagi tagihan ini itu yang makin menekan warga Perancis yang semakin banyak berpenghasilan kecil. Ya ampun….

Dilansir dari BBC, istilah rompi kuning dipilih dengan alasan hampir semua demonstran yang bergabung itu adalah para supir yang menyimpan rompi kuning hampir di semua mobil mereka. Jadi tuh, begitu protes dilakukan, mereka seperti menyeragamkan diri dengan hal yang sama-sama mereka biasa miliki, ya si rompi itu.

Para demonstran makin anarkis dengan merusak banyak fasilitas publik, sedihnya… bahkan gedung bersejarah dirusak hingga bertebaran vandalisme di mana-mana. Hingga hari ini, terhitung ada 3 warga meninggal, 260 luka-luka dan lebih dari 400 orang ditahan karena bentrokan antara demonstran dan pihak berwajib.

Hingga artikel ini ditulis, protes ini belum juga berakhir lho karena protes pada pemerintahan belum ditanggapi oleh presiden Perancis, Emmanuel Macron. Semoga, Perancis segera kembali kondusif ya, sayang banget kalau makin berlarut dan membuat fasilitas publik jadi pada rusak. Padahal banyak wisatawan yang ke Paris, tujuannya untuk menikmati bangunan bersejarah di kota tersebut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here